Ari Renaldi bigknob.nProduksi Rasa ‘Indie’ Ala Ari Renaldi |
Kesan inilah yang sangat terasa ketika
penulis bertemu Ari Renaldi, seorang Producer/Engineer yang memulai
karirnya di dunia musik sebagai session drummer bagi Project
Pop dan Rio Febrian. Kecintaan Ari pada dunia audio pun tumbuh dimana ia
besar dalam lingkungan pecinta musik dan audio (orang tua Ari pernah
memiliki usaha rental sound system dan studio ternama di Bandung) sampai
pada akhirnya memutuskan untuk menghidupkan kembali usaha studio yang
dulu pernah dijalankan oleh keluarganya.
Hingga kini, sejumlah artis dan band telah
ia produksi di antaranya Mocca, Tulus, dan Raisa. Analogi ‘time
travelling’ dan ‘mindset’ Sebagai produser musik, Ari mengakui
pendekatannya lebih banyak dari sisi musikal dimana ia merasa suasana
atau ‘ambience’ sebuah komposisi lebih penting dibanding faktor mikro
seperti karakter sebuah instrument. “Tapi, bukan berarti ‘sound’ itu
tidak penting”, tambahnya. Attitude dan tonalitas pemain pastinya juga
berpengaruh pada suara yang dihasilkan.
Dalam hal produksi pun ia menyukai
analogi ‘time travelling’ dimana konsep karakter suara dibentuk
berdasarkan era yang menjadi acuan. Misalnya, ketika yang menjadi acuan
adalah sound Motown pada era 60-an bisa saja ia merekam drum dengan satu
microphone lalu diproses lagi melalui plug-ins emulasi yang memang
menjadi favorit engineer yang selalu mixing ‘in the box’ ini. “Saya
sampai pada titik dimana saya merasa tidak ada yang namanya salah atau
benar dalam rekaman, tapi lebih kepada hasil seperti apa yang kita
harapkan”, lanjut Ari Soal audio gears, “saya selalu berusaha untuk
tidak melihat merek tapi lebih kepada fungsi dari alat itu.” Kata Ari.
Misalnya microphone, ya mau apa pun mereknya yang lebih penting untuk
saya jenisnya itu apa, baik itu condenser atau dynamic masing-masing
bisa difungsikan sesuai kebutuhan.
Ia pun lalu menambahkan, “yang penting
kalau buat saya adalah penyampaian musiknya itu sendiri daripada alat
apa yang digunakan karena balik lagi ke situasi industri musik yang
belum memungkinkan semua artis untuk memproduksi dengan budget besar
seperti di luar negeri”. Tetapi, bukan berarti Ari tidak peduli dengan
kualitas suara. Ia pun berkata, “di satu sisi saya tetap berusaha untuk
menghadirkan sound sebaik mungkin” seraya menunjukkan koleksi outboards
di rak-nya.
Beralih kepada perkembangan scene musik,
produser yang pernah mengikuti workshop ‘Mix with The Masters’ di
Perancis ini berkata “perkembangan scene musik harusnya sejalan dengan
derasnya arus informasi jadi ya diharapkan skill atau kemampuan
musisi bisa lebih banyak berkembang serta mindset atau cara berpikir
yang lebih terbuka dalam melakukan suatu produksi”.
Menariknya adalah sekarang ini tidak
terlalu jauh perbedaan kualitas produksi major dan indie dikarenakan
faktor budget produksi. Ia lalu menambahkan, “indie itu bukan berarti
tidak memperhatikan skill dan kualitas, jadi jangan menjadi indie karena
tidak layak menjadi major’. Tukas produser yang banyak terinspirasi
dari biografi itu sambil menutup obrolan kami. (Rayara Dwiputra)
sumber: klik
Komentar
Posting Komentar